Keberlanjutan Kebijakan Dan Persiapan Kkn Pasca Pandemi

No Comments

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Diponegoro telah memiliki kebijakan-kebijakan yang ada dalam sebuah Tata KKN. Setelah pandemi Covid-19 mereda dan KKN kembali diresmikan secara tersebar di wilayah yang telah diatur sebagaimana mestinya, terbukti tak sedikit mahasiswa yang belum memahami bahwa Tata KKN sudah ada sejak lama dan merasa ada beberapa hukum baru dalam panduan hal yang demikian.

Menurut Koordinator Proses KKN, Amni Zarkasyi Rahman, S.A.P., M.Si, tidak ada kebijakan yang berubah, tak terkecuali soal kebijakan larangan membawa sepeda motor pribadi. Amni menyuarakan bahwa kebijakan hal yang demikian sudah ada sejak malahan sebelum masa pandemi dan diusung demi keselamatan mahasiswa dikala KKN berlangsung.

“Mungkin ada penangkapan yang berbeda dari mahasiswa. Tidak ada kebijakan yang berubah, terkait dengan larangan membawa motor itu hakekatnya sudah dari dulu jauh sebelum ada Covid-19. Dulu mahasiswa survei itu mandiri pake motor, penerjunan mandiri pake motor itu beberapa banyak kasus kecelakaan malahan sampai meninggal dunia, sehingga sudah tidak ada lagi toleransi membawa kendaraan bermotor dari tahun 2017/2016” ujar Amni pada Senin (29/5) dikala diwawancarai oleh LPM Opini.

Amni menambahkan bahwa walaupun pihak universitas sudah memberikan arahan hal yang demikian, masih ada mahasiswa yang tidak mengindahkan dan tetap membawa sepeda motor. Pihak universitas tidak dapat membatasi tiap-tiap-tiap-tiap mahasiswa agar patuh terhadap hukum yang ada karena mahasiswa bet 10 dinilai telah mencapai usia dewasa yang wajib dapat memahami konsekuensi dari segala perbuatannya.

“Untuk keadaan sulit sanksi kalau mahasiswa ngeyel tetap berkeinginan bawa motor bisa diamati nanti waktu pembekalan. Kalo kemarin hanya disampaikan nota peringatan. Satu sisi kita ngga memperkenankan sisi lain mahasiswa ngeyel terus jadinya ada accident. Karena mahasiswa kan udah dewasa ya jadi kita ngga bisa ngatur yang banget karena itu juga konsekuensi hidup,” tambah Amni.

Di sisi lain, kebenaran mengenai kewajiban memiliki atribut juga menjadi hal yang cukup dipertanyakan oleh mahasiswa. Banyak yang merasa bahwa kewajiban memiliki atribut KKN seperti topi dan pakaian hangat tidak wajib menjadi sebuah tata tertib karena atribut hal yang demikian hanya diaplikasikan pada kegiatan upacara saja.

Cuitan-Cuitan pada Twitter @Undipmenfess terkait pertanyaan kebijakan atribut

Amni membagikan pandangannya mengenai hal hal yang demikian dengan berkata bahwa kebijakan menerapkan atribut sudah ada sejak lama dan mahasiswa menerapkan atribut selama kegiatan KKN berlangsung.

“Itu juga sudah ada sejak lama namun hilang waktu pandemi karena lokasinya di wilayah masing-masing. Mahasiswa bukan sepatutnya beli namun sepatutnya mengenakan pakaian hangat KKN. Boleh dibikin sendiri atau bagaimana, bahannya bahkan terserah berkeinginan yang seperti apa karena gada tata tertib sepatutnya bahannya bagus. Seragam itu ngga cuma ada dipake waktu upacara namun juga dikala melaksanakan KKN” ungkap Amni.

Sebagai penegasan, sekali lagi Amni mengatakan bahwa tidak ada kebijakan yang berubah. Hanya saja bentuk proposal diciptakan lebih ringkas lagi.

“Sesungguhnya tidak ada kebijakan baru, yang ada berbeda adalah bentuk proposal. Kalo dulu 4 program mono 2 multi, sekarang 2 mono 2 multi. Kalo nggak salah ya, nanti intinya lihat isu KKN di Per KKN. Per KKN itu diperbarui karena mengakomodir KKN konversi dari kegiatan Magang Bersama Kampus Merdeka (MBKM)”

Pemilihan lokasi sebagai tempat KKN telah ditinjau sebaik mungkin oleh panitia KKN. Ada beberapa wilayah yang baru menjadi lokasi pelaksanaan KKN dan ada juga beberapa yang tidak dipilih kembali karena sudah padat dan beberapa jalan yang ditutup

“Sekarang lebih banyak lokasinya karena mahasiswanya lebih banyak. Dulu ada wilayah Pantai Utara, Kudus, Pati, dan Rembang. Tetapi karena sekarang sedang ada koreksi jalan jadi tidak bisa. Apabila sekarang ada Brebes, Sragen, Klaten, dan Wonogiri yang wilayah baru. Untuk Temanggung dan Kabupaten Semarang itu udah padet jadi dialihkan.” kata Amni

Upaya Tim P2KKN Jelang KKN Pasca Pandemi

Ada dua tingkat pembekalan untuk kegiatan KKN, yaitu pada tingkat fakultas dan tingkat universitas. Pembekalan ini tentu penting dilakukan slot bet 200 agar mahasiswa lebih dapat memahami peran mereka lebih baik dalam kehidupan masyarakat yang akan mereka jalani. Pembekalan ini sendiri sudah dilakukan di beberapa fakultas di lingkup Universitas Diponegoro dan persiapannya juga dikerjakan lebih cepat dari tahun lalu.

“Pembekalan ada 2, di tingkat fakultas dan universitas. Beberapa fakultas sudah melaksanakan pembekalan, namun untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) belum dan masih akan dijadwalkan langsung. Untuk persiapannya kaya tahun lalu, bedanya pengerjaannya lebih cepet,” jelas Amni

Sebelum mahasiswa dapat melaksanakan penerjunan tentu ada syarat lulus dalam pembekalan nantinya. Persyaratan kelulusan hal yang demikian dapat didapatkan pada dikala post-test pembekalan tingkat universitas dengan skor 60.

Amni juga menambahkan bahwa nantinya sebagai rangkaian program KKN, akan ada kegiatan Expo KKN yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Nanti di akhir kegiatan ada buku temuan kreatif desa, itu ada di kegiatan Expo KKN. Salah satu bagian dari sosialisasi mahasiswa ke masyarakat sebagai bukti kalo UNDIP itu juga ada di tengah masyarakat melaksanakan Tri Dharma” tutur Amni.

Sebagai penutup, Amni berpandangan bahwa kegiatan KKN ini yaitu program yang mewadahi mahasiswa agar dapat melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan menggunakan ilmu yang telah dipelajari selama ini dan menjadi makhluk sosial yang sebenarnya dengan bersosialisasi di masyarakat.

“ pasti tata tertib akan kita sampaikan, namun juga kembali lagi gimana peran slot garansi dari mahasiswanya. KKN itukan ibarat Kawah Candradimuka bagaimana menyiapkan kalian di dunia masyarakat sebagai makhluk sosial yang sepatutnya bisa berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerjasama, ngga cuma di sosial media doang. KKN sedap kalo kalian suka bermasyarakat namun ngga sedap kalo kalian jarang bersosialisasi.”

Categories: Uncategorized

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *